TES RIDE 250R oleh MOTOR PLUS April 16, 2008

Posted by Taufik in Ninja 250R.
trackback

Tes Ride ini dilakukan crew M+ dengan alat Vericom VC-3000, dan dipublikasi di edisi No 477/IX, demikian sinopsisnya:

0-60 kpj = 3,26 detik…30,8 meter

0-80 kpj = 5,31 detik…69,5 meter

0-100 meter= 6,34 detik….max 93,3 meter

Tapi ada yang kalimat yang menurut sy berlebihan yaitu

“ Wuih! Gak Kebayang kalau punya jarak lebih dari itu! Mungkin angka 200km/jam di spidometer bisa tembus kali tuh!”

kenapa saya bilang berlebihan … karena membaca beberapa test ride yang dilakukan tester2 ternama dari majalah-majalah online luar negeri seperti motorcycle usa dll, Ninja 250R pada Red Line 13K RPM kelajuan maksimalnya 100mph atau kira-kira 160 km/jam saja….kalau lebih dari redline mungkin saja diperoleh kelajuan lebih dari 100 mph, dengan kemungkinan kerusakan mesin.

Category: 2 komentar

helm SNI

Helm OTOMOTIF dan Motor Plus Standar SNI

Selasa, 11 Mei 2010 | 14:22 WIB
OTOMOTIFNET.COM/POPO
Peluncuran helm ditandai penyerahan secara simbolis dari pihak produsen helmkiridan Harry OTOMOTIF Group disaksikan pemred Otomotif Soni Riharto kedua dari kiri, Achmad Riswan kanan dan Agus Langgeng tengah GM Publishing
JAKARTA, KOMPAS.com — OTOMOTIF dan Motor Plus tak cuma memberi informasi seputar dunia kendaraan bermotor. Keduanya juga punya komitmen untuk sangat peduli terhadap keselamatan dan keamanan berkendara, khususnya pengendara sepeda motor.

Oleh karena itu, kedua tabloid di bawah naungan OTOMOTIF Group ini meluncurkan helm full face berlogo OTOMOTIF dan model half face dengan logo Motor Plus. Peluncurannya dilakukan di acara pesta OTOMOTIF Tumpek Blek di Senayan, Jakarta, pekan lalu.

Merchandise berupa helm ini merupakan hasil kolaborasi dengan produsen pelindung kepala PT Tarakusuma Indah. Produk mereka sudah dipasarkan melalui brand KYT, MDS, INK, BMC, dan HIU.

Category: 0 komentar

bengkel bubut

Bengkel bubut Apora Indoperkasa atau juga dikenal Apora Sawah Besar menggunakan mesin korter Italy, CNC Jerman, Mesin bubut jepang dan mesin mesin mutakhir lainnya. Mutu pekerjaan kami terjamin Qualitasnya dan telah teruji selama 50 tahun kami berada di bidang ini.

Bengkel Bubut Apora juga menerima reparasi mesin motor Klasik seperti BMW, BSA, Twin, & banyak lainnya. Selain mesin diatas kami juga menerima reparasi mesin Jetski, mesin Outboot, mesin Genset, dan mesin mesin lainnya.

Bengkel Bubut Apora juga memproduksi Special tools (Trekker). Trekker produksi Apora Indoperkasa adalah trekker berkualitas terbaik di Asia saat ini. Diproduksi menggunakan bahan rahasia dari jerman serta cara pengerjaan yg telah dilisensi.
Trekker Apora Indoperkasa memiliki garansi seumur hidup!

Selain itu Apora juga menerima reparasi mesin motor, genset, jetski, motorboat, dan lain lainnya.

Category: 0 komentar

motor plus

The data in Register.com's WHOIS database is provided to you by
Register.com for information purposes only, that is, to assist you in
obtaining information about or related to a domain name registration
record. Register.com makes this information available "as is," and
does not guarantee its accuracy. By submitting a WHOIS query, you
agree that you will use this data only for lawful purposes and that,
under no circumstances will you use this data to: (1) allow, enable,
or otherwise support the transmission of mass unsolicited, commercial
advertising or solicitations via direct mail, electronic mail, or by
telephone; or (2) enable high volume, automated, electronic processes
that apply to Register.com (or its systems). The compilation,
repackaging, dissemination or other use of this data is expressly
prohibited without the prior written consent of Register.com.
Register.com reserves the right to modify these terms at any time.
By submitting this query, you agree to abide by these terms.


Registrant:
Domain Discreet
ATTN: motorplus-online.com
Rua Dr. Brito Camara, n 20, 1
Funchal, Madeira 9000-039

Category: 0 komentar

Pencairan Es di Bumi

Greenland adalah sebuah pulau yang pada permukaannya terhampar berkilo-kilometer persegi salju atau es. Greenland ini juga merupakan salah satu penyimpan es terbesar di bumi setelah antartika. Menurut riset para ilmuwan, Greenland terkena imbas dari pemanasan global, yaitu mencairnya permukaan es di Greenland. Para ilmuwan memperkirakan jika es di Greenland terus mencair maka permukaan laut akan naik dan dapat membanjiri daerah pesisir pantai. Jika itu terjadi, maka orang-orang yang biasa tinggal di tepi pantai harus mengungsi untuk mendapat rumah baru.


Antartika dikhawatirkan mencair
seluruhnya karena Global
Warming.

Bagaimanakah pencairan es di Greenland bisa terjadi? Pencairan es di Greenland sebenarnya wajar terjadinya, tetapi diimbangi oleh pembentukan di puncak gletser yang merupakan sumber es. tetapi karena pemanasan global, gletser yang mencair jauh lebih banyak dibandingkan dengan gletser yang terbentuk. Itulah yang menyebabkan es atau gletser di Greenland semakin sedikit.

Proses pencairan es di Greenland diawali oleh pecahnya balok-balok es raksasa di Greenland. Greenland dapat terpecah-pecah karena sifat air yang membeku. Sifat tersebut adalah bertambahnya volume air pada saat menjadi es. Pada permukaan gletser di Greenland, terdapat celah-celah yang mencapai dasar gletser. Es yang mencair akan menjadi air dan masuk ke celah-celah gletser ini. Air yang masuk ke celah-celah ini kemudian membeku. Air yang membeku memiliki volume yang lebih besar daripada saat bentuk cair sehingga air yang membeku ini mendorong es disekitarnya dan membuat gletser di Greenland pecah.

Para ilmuwan merasa kesulitan untuk mencegah hal ini karena untuk menghentikan pencairan ini, maka harus menghentikan pemanasan global. Untuk itu dunia sedang mengusahakan pengurangan emisi gas buang dari perindustrian terutama dari negara-negara maju.

Selain di Greenland, Antartika juga semakin terancam oleh pemanasan global. Proses pencairan es di Antartika berlangsung lebih cepat karena seluruh permukaan antartika merupakan es tidak seperti di Greenland. Hal ini menyebabkan bertambahnya kecepatan pencairan dikarenakan sifat es yang lainnya, yaitu es lebih mudah bergerak di atas permukaan cair dibandingkan di atas permukaan padat.

Di Greenland, gletser berada di atas permukaan padat, tetapi di antartika es langsung berada di atas air. Es yang berada di atas air mengalami gerakan yang lebih cepat dibandingkan es yang berada di atas permukaan padat. Ini menambah faktor yang menyebabkan es pecah. Jika es di antartika pecah, maka balok es raksasa akan terapung di laut dan mengalami pencairan lebih cepat karena volumenya lebih kecil.

Category: 0 komentar

Sejarah


Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50cc, 125cc, 250cc, 350cc, dan 500cc untuk motor single seater, serta 350cc dan 500cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Di tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan di tahun 1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500cc 2 tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50cc kemudian digantikan oleh kelas 80cc di tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia di tahun 1990-an, menyisakan kelas 125cc, 250cc, dan kelas 500cc.

GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990cc, dan berubah menjadi 800cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125cc dan 250cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.

Category: 0 komentar

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Category: 0 komentar

motor drag

motor drag



marmot

fish maniac

video maniac